Bunuh Diri Karena Judi

Bunuh Diri Karena Judi

E-Wallet Jadi Modus Transaksi

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyebut pemerintah masih mendeteksi adanya penggunaan dompet digital sebagai metode transaksi judi online (judol).

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mencatat DANA menjadi e-wallet yang paling banyak digunakan dengan persentase 25,68%, diikuti oleh GoPay yang mencatatkan 24,84%.

LinkAja menyusul dengan 21,47%, sementara OVO memiliki porsi sebesar 21,26%. Penggunaan Sakuku dan ShopeePay lebih kecil, masing-masing dengan persentase 2,32% dan 2,11%.

Maka dari itu, Meutya menuturkan pihaknya meminta kepada perusahaan e-wallet yang dipakai untuk giat judi online untuk memberantas hal tersebut.

“Kami sudah komunikasi juga untuk kemudian terus menurunkan (penggunaan untuk judi online) di e-wallet mereka masing-masing,” kata Meutya saat konferensi pers capaian Desk Pemberantasan Perjudian Daring di Komdigi, Kamis (21/11/2024).

Tak hanya e-wallet, Meutya mengatakan bahwa masih ada sekitar 600-an rekening yang berkaitan dengan judi online (judol). Saat ini rekening tersebut sedang diajukan untuk dilalukan pemblokiran.

Meutya menyampaikan dilakukannya pengajuan pemblokiran rekening karena rekening bank merupakan nadi dari judi online. Maka dari itu, pemerintah sedang menggalakan hal tersebut dengan melakukan kerja sama bersama OJK dan Bank Indonesia.

Lebih lanjut, Meutya menuturkan bahwa pemerintah sedang memantau seluruh bank dan salah satu yang paling dipantau adalah BCA.

“Teman-teman di industri bank juga untuk membantu, kami memantau salah satu yang paling banyak adalah Bank BCA, Bank BRI, Bank BNI, Mandiri, Niaga, BSI, Danamon, dan lain-lain,” ujarnya.

Tercatat sedari Agustus 2023 hingga November 2024 berdasarkan catatan desk pemberantasan perjudian daring, terdapat 517 rekening bank BCA yang diajukan untuk di blokir karena terindikasi judi online.

Posisi BCA diikuti oleh BRI dengan 126 rekening, Mandiri dengan 75 rekening, BNI dengan 58 rekening, dan CIMB Niaga dengan 24 rekening.

Kemudian terdapat BSI dengan 12 rekening, Danamon dengan 3 rekening, dan 6 bank lainnya yaitu Sinarmas, Permata, Maybank, Seabank, Paninbank, dan Mega Bank yang masing masing 1 rekening.

*Peringatan artikel ini mengandung konten bunuh diri. Jika anda mengalami masalah yang sama, usahakan menghubungi layanan konseling untuk meringankan beban anda.

JAKARTA, KOMPAS — Judi daring atau online kembali memakan korban dari kalangan prajurit TNI. Setelah Letnan Satu Dokter Eko Damara yang diduga bunuh diri karena judi daring, kini judi online merenggut nyawa Prajurit Dua Prima Saleh Gea. Anggota Batalyon Kesehatan 1 Divisi Infanteri 1 Kostrad Bogor itu tewas gantung diri diduga karena terjerat judi daring. Menyikapi kasus tersebut, TNI bakal mengevaluasi perekrutan prajurit.

Prada Prima Saleh Gea dinyatakan tewas gantung diri di Kamar OB Rumah Sakit Lapangan Yonkes 1/YKH/1 Kostrad, Bogor, pada 4 Juni 2024. Kini, sang prajurit telah dipulangkan ke keluarga di Nias Utara, Sumatera Utara.

Saat dikonfirmasi seusai rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Rabu (12/6/2024), Kepala Staf TNI AD Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan, meninggalnya Prima Saleh Gea berkaitan dengan penumpukan utang akibat judi daring. Prima disebut tak tahu harus bagaimana.

”Ya, memang kalau kita lihat, pelajari kasus ini, dia utangnya banyak, mungkin dia tidak tahu mau bilang sama siapa, jadi itu yang terjadi,” katanya.

Baca juga: Ketika Judi ”Online” Goyahkan Kehidupan Sang Prajurit...

Judi online, lanjut Maruli, memang telah masif menjangkiti institusi, seperti TNI dan Polri. Meski sudah diperingatkan kepada seluruh personel TNI, tetap ada sejumlah prajurit yang terjerumus perjudian daring.

Dalam kasus Prada Prima Saleh Gea, TNI AD bakal mengevaluasi dari perspektif komandan atau atasannya. Selain itu, tahapan perekrutan prajurit turut menjadi sasaran evaluasi untuk mencegah kejadian serupa.

Di sisi lain, pihak keluarga Prima Saleh Gea mengendus aroma tak wajar dalam kematian Prima. Terdapat ketidaksesuaian keterangan soal lilitan untuk menggantung diri. Keluarga menduga kematian disebabkan pembunuhan, bukan bunuh diri.

Ya, memang kalau kita lihat, pelajari kasus ini, dia utangnya banyak, mungkin dia tidak tahu mau bilang sama siapa, jadi itu yang terjadi.

Maruli menegaskan, setiap gugurnya prajurit bakal diinformasikan secara lengkap kepada anggota keluarga, termasuk pemicu kematian, sebagai bentuk pertanggungjawaban. Namun, memang ada hal-hal yang tidak dibicarakan.

”Dikasih tahu dong, itu kan pertanggungjawaban. Cuma kan kadang-kadang ada hal-hal yang kami menganggap sudah orang meninggal, ngapain-lah dibicarakan lagi. Tapi evaluasi kami di dalam ya harus,” terangnya.

Belum lama ini, Lettu Eko Damara, dokter di Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Mobile Republik Indonesia-Papua Niugini Yonif 7 Marinir, bunuh diri setelah terlilit utang yang diduga dipakai untuk judi online. Eko ditemukan dalam keadaan bersimbah darah dengan posisi tubuh bersandar pada dinding ruangan.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto seusai rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (12/6/2024).

Hasil investigasi mengungkapkan bahwa penyebab kematian Eko Damara adalah bunuh diri dengan cara menembakkan senjata ke kepala. Tercatat, total utang Lettu Eko Damara sebesar Rp 819.270.380. Di daerah operasi, utangnya mencapai Rp 177.324.400. Lettu Eko meminjam uang ke sejumlah pihak, mulai dari rekan sesama dokter, anggota TNI AL, warga di sekitar Pos Komando Taktis Komando Rakyon Militer Dekai, dua bank, dan institusi.

Merespons beragam kasus prajurit terjerumus judi daring, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan, TNI memiliki sistem hukuman dan penghargaan (reward and punishment). Prajurit yang terlibat judi daring bakal dihukum disiplin militer.

”Sekarang yang marak kan judi online, ya kami hukum. Ada juga reward kalau dia berprestasi, kami berikan penghargaan berupa sekolah, kenaikan pangkat luar biasa,” katanya.

Baca juga: Lettu Eko Damara Disebut Bunuh Diri karena Terlilit Banyak Utang

OGAN ILIR, KOMPAS.com – Kejadian tragis mengguncang warga Desa Paya Besar, Kecamatan Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, ketika seorang pria berusia 37 tahun ditemukan tewas tergantung, Rabu (23/10/2024) sore.

Korban bernama Anton bin Habibullah. Pria yang berprofesi sebagai sopir ini ditemukan di kebun karet sekitar 80 meter dari rumahnya.

Penemuan jasadnya pertama kali dilaporkan oleh saksi bernama Rusdi alias Kelus (40), yang sedang mencari kayu di kebun karet milik H Saini.

Baca juga: Polisi Kejar Bandar Judi Online yang Danai Tawuran Gangster di Semarang

"Saya melihat korban dalam kondisi tergantung dan langsung meminta bantuan dari Kepala Dusun I, Salimin (36)," ungkap Rusdi.

Setelah itu, bersama warga setempat, jasad Anton diturunkan dan dipastikan sudah tidak bernyawa sebelum dibawa ke rumah duka.

Kapolsek Tanjung Batu, Iptu Yusri M, pada Kamis (24/10/2024) menjelaskan, bersama tim Inafis Polres Ogan Ilir dan tim medis puskesmas telah memeriksa lokasi kejadian.

Baca juga: Polisi Sebut Tawuran di Semarang Didanai Judi Online, Diduga untuk Ganggu Pilkada

Hasil identifikasi awal menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Keluarga korban juga telah menyatakan penolakan untuk dilakukan otopsi dan menerima kematian Anton dengan ikhlas.

"Dari keterangan kakak korban, Candra alias Ican, diketahui bahwa korban diduga mengalami depresi setelah ditegur istrinya terkait kecanduan judi online jenis slot. Uang hasil penjualan sepeda motor miliknya habis dipakai untuk berjudi, dan hal ini memicu tekanan emosional pada korban," kata IPTU Yusri.

Pihak kepolisian telah mengumpulkan keterangan dari para saksi di lokasi kejadian dan memastikan situasi aman dan kondusif.

"Kami akan terus melakukan pendalaman terkait kejadian ini, meski pihak keluarga sudah menerima kematian korban dan menolak otopsi," tambahnya.

Sementara itu, Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo SIK juga membenarkan kejadian tersebut.

Ia menekankan kepada masyarakat bahwa peristiwa ini menjadi peringatan akan bahaya kecanduan judi online, yang tidak hanya menguras harta, tetapi juga dapat menimbulkan dampak psikologis yang serius.

SEJAK 2023 hingga saat ini, tercatat sebanyak 14 kasus bunuh diri dan percobaan bunuh diri yang dipicu oleh judi online. Masing-masing 10 kasus terjadi di 2023 dan 4 kasus terjadi antara Januari 2024 hingga April 2024.

Fakta bahwa mereka yang bunuh diri ini sebagian besar berumur antara 19 tahun hingga 30 tahun memberikan gambaran betapa seriusnya masalah yang ditimbulkan judi online bagi anak-anak. "Yang menyedihkan dan sekaligus mengkhawatirkan yaitu salah satu dari korban bunuh diri yang dilaporkan media ialah seorang ibu berumur 50 tahun yang tidak tahan lagi menghadapi tekanan akibat anaknya yang main judi online. Jadi judi ini sudah merusak sendi-sendi keluarga," ujar Rahman Mangussara, Founder Center For Financial and Digital Literacy.

Jadi, rencana pemerintah membentuk satuan tugas untuk memberantas judi online seperti yang diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi patut dipresiasi. Namun, menurut Rahman Mangussara, satgas sebaiknya tidak hanya fokus pada memblokiran situs judi online dan penutupan rekening bank yang mereka pakai. Soalnya, terbukti dua hal itu belum memadai.

Baca juga : Menkominfo: Ruang Digital bakal Bersih dari Judi Online dalam Sepekan

"OJK bilang sudah ribuan rekening bank yang terindikasi dipakai untuk judi online telah diblokir. Faktanya judi online tetap marak, Jutaan situsnya sudah ditutup. Kenyataannya, judi online tetap menjamur. Jadi, yang harus dilakukan ialah mencari sumber masalahnya di hulu, bisa literasinya, dan juga bisa pendidikan di dalam keluarga. Bahkan sebaiknya dilakukan studi yang menyeluruh untuk menemukan sesungguhnya yang membuat anak-anak kita terjerumus. Dengan menemukan pangkal soalnya, kita akan menemukan solusi terbaiknya."

Hal ini sama dengan kasus bunuh diri yang disebabkan oleh terlilit utang pinjol yang jumlahnya jauh lebih banyak. Mesti dicari akar masalahnya latar belakang banyak orang terpaksa berutang di pinjol.

"Yes, selain masalah literasi, kami menduga ada juga faktor ekonomi. Faktor ekonomi ini mesti diselesaikan secara ekonomi juga, tidak sekadar menutup pinjol ilegalnya." (RO/Z-2)

Berikut 4 kasus bunuh diri yang terjadi karena dilatarbelakangi putus cinta. (Ilustrasi/Okezone)

KASUS bunuh diri karena dilatarbelakangi putus cinta masih kerap terjadi di Indonesia. Seseorang yang bunuh diri karena putus cinta ini menganggap permasalahan yang dihadapinya tidak ada jalan keluar hingga akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Berikut 4 kasus bunuh diri karena putus cinta, yang terjadi pada 2022, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber pada Selasa (9/8/2022) :

Pemuda berinisial AW (21), asal Desa Bauran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, ditemukan tewas gantung diri di belakang rumahnya pada Sabtu (30/7/2022). Menurut Kasatreskrim Polres Jepara, AKP M Fachrur Rozi, kejadian pertama kali diketahui ayah korban.

Saat itu, ayah korban hendak ke kamar mandi yang berada di belakang rumahnya. Ia melihat sepeda motor korban di dekat pohon. Ketika ayah korban mendekati sepeda motor tersebut, ia terkejut karena anaknya sudah tergantung di pohon dalam keadaan tak bernyawa.

Dugaan sementara, korban melakukan bunuh diri lantaran masalah percintaan. Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan handphone korban. Setelah percakapan WhatsApp miliknya dicek, diketahui korban baru putus cinta dengan sang pacar.

2. Jakarta, 20 Juni 2022

Pria berinisial TW (36) mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di kontrakannya di Kampung Asem, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat. Pria tersebut diduga gantung diri karena persoalan cinta.

Menurut keterangan Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar, jenazah korban ditemukan pada Senin (20/6/2022) pukul 19.00 WIB. Ketika itu, korban sendirian di kontrakannya. Kemudian ada seorang wanita yang diketahui sebagai pacarnya datang ke kontrakan, tapi tidak ada respons dari korban.

Akhirnya wanita tersebut mencari celah di pintu dan melihat kaki yang menggantung. Ia lalu melaporkan kejadian tersebut ke pihak RT serta RW setempat.

Diketahui, korban sudah mempunyai istri dan dua anak di Lampung, tetapi memacari seorang wanita. Wanita yang datang ke kontrakan korban merasa dibohongi dan meminta korban untuk mengakhiri hubungan. Tapi korban malah menolak untuk putus.

Pemuda berinisial AJ (26), warga Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, nekat melompat ke sungai karena putus cinta ditinggal sang kekasih. Korban ditemukan meninggal dunia dalam keadaan mengapung di Sungai Begawan Solo, Desa Mojoagung, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.

Sebelum ditemukan, korban sempat pamit meninggalkan rumah dengan menggunakan sepeda motor. Setelah itu, korban pun tidak kunjung pulang ke rumah. Berdasarkan keterangan keluarga, korban mengalami depresi lantaran putusan cinta.

4. Sintang, Maret 2022

Pemuda berinisial KW (26) di Kelurahan Ladang, Kecamatan Sintang, ditemukan tewas akibat putus cinta. Menurut Humas Polres Sintang AKP Sujiono, jenazah korban pertama kali ditemukan adiknya, JTH.

Ketika itu, sang adik baru pulang kerja sambil membawa makanan. Ketika masuk rumah, ia melihat korban dalam keadaan leher tergantung di tali tambang.

Pada tahun lalu, korban pernah melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum racun karena putus cinta. Dalam beberapa hari terakhir hidupnya, adik korban melihat sang kakak dalam keadaan sedih serta galau. Sang adik juga melihat status di media sosial pacar korban yang membahas perpisahan. (Diolah dari Berbagai Sumber/Litbang MPI/Tika Vidya Utami)

1994 di Amerika Serikat menyisakan sebuah kisah pilu. Bek tim nasional Kolombia Andres Escobar meregang nyawa karena sebuah gol bunuh diri.

Kisah tragis Escobar di Piala Dunia 1994 Amerika Serikat itu mendunia. Kematiannya adalah ironi, karena Piala Dunia semestinya menjadi pesta untuk dunia sepakbola. Kalaupun ada kemuraman di sana, seharusnya hanya dipicu karena kekalahan-kekalahan yang niscaya wajar saja di dalam permainan.

Escobar datang ke Piala Dunia 1994 sebagai kapten timnas Kolombia, tim yang performanya jadi salah satu yang ditunggu. Skuat besutan Francisco Maturana itu melaju tangguh dalam perjalanan menuju ke turnamen, dengan pemain-pemain bertalenta seperti Faustino Asprilla, Carlos Valderrama, Fredddy Rincon, termasuk Escobar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kolombia tak terkalahkan di fase kualifikasi Piala Dunia Grup A Amerika Selatan. Mereka melalui enam laga dengan empat kemenangan dan dua kali imbang. Termasuk dari salah satu kemenangan itu adalah kala mereka membungkam Argentina 5-0 di laga terakhir, yang menentukan status juara grup. Argentina yang kalah di kandang sendiri pun terpaksa menjalani

Dalam 26 pertandingan menuju Piala Dunia 1994 itu, Kolombia bahkan cuma kalah sekali. Escobar-lah yang memimpin barisan pemain bertalenta skuat Kolombia tersebut di lapangan. Pemain belakang ini dijuluki

dalam bahasa Inggris. Julukan itu didapatnya dari gaya bermain elegan, tenang, dan 'bersih' di lapangan.

Foto: AFP PHOTO/ROMEO GACAD

Tapi hidup punya caranya sendiri untuk membuka jalan menuju tragedi. Kolombia yang diprediksi Pele bisa mencapai minimal semifinal itu memulai turnamen dengan kekalahan 1-3 dari Rumania. Escobar dkk. mengawali dengan situasi tertekan. Mereka harus menghadapi tuan rumah Amerika Serikat di partai kedua.

Pada 22 Juni 1994 itu, Escobar turun sebagai starter. Di menit ke-35, sebuah umpan silang yang dilepaskan John Harkes coba dipotong sang kapten Kolombia. Escobar merentangkan kakinya dalam posisi menghadap gawang sendiri. Nahas, bola melintir masuk ke gawang sementara kiper sudah terlanjur mati langkah.

Kolombia kalah 1-2 di laga tersebut, membuat kans lolos menyempit. Mereka pada akhirnya benar-benar tersingkir meski menang atas Swiss di partai terakhir, setelah Rumania mengandaskan AS. Kolombia yang digadang-gadang cemerlang, tersingkir sebagai juru kunci.

Enam hari setelah Kolombia tersingkir, tepatnya pada 2 Juli 1994, Escobar meninggal dunia.

Malam sebelumnya, Escobar bersama teman-temannya mengunjungi sebuah bar di kota Medellin. Dia kemudian berpisah dengan teman-temannya dan kembali ke mobilnya. Waktu sudah menunjukkan dinihari ketika sekelompok orang, kabarnya terdiri dari tiga orang, mendatanginya.

Mereka lantas menembaki Escobar, kabarnya sembari berteriak '

' untuk setiap peluru yang ditembakkan. Enam peluru menembus tubuh Escobar. Dia dibawa ke rumah sakit namun 30-45 menit kemudian, dinyatakan meninggal dunia.

Penembakan itu diyakini sebagai pembalasan atas gol bunuh diri Escobar. Cerita-cerita yang berkembang kemudian turut menyinggung soal keterkaitan judi dan kartel narkoba. Ada proses peradilan, ada yang ditahan kemudian, tapi nyawa seorang pesepakbola bertalenta yang melayang tak bisa tergantikan.

Lebih dari 100 ribu warga Kolombia yang berduka hadir ke pemakaman Escobar. Tubuh sang mantan pemain itu terbujur kaku di dalam peti yang diselubungi bendera negara. Sejumlah orang meneriakkan tuntutan agar keadilan ditegakkan. Escobar pergi meninggalkan sebuah kisah tragis, dan pesan terakhir.

Pesan ini ditulis Escobar di koran Bogota,

, setelah Kolombia tersingkir dari Piala Dunia 1994, sebelum ia meregang nyawa. Escobar ini, sempat menjadi duta promosi citra positif Kolombia.

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyatakan, Indonesia saat ini darurat judi online.

Hal ini disampaikan merespons meninggalnya anggota TNI Lettu Laut Eko Damara (30) lantaran diduga bunuh diri usai terlilit utang akibat judi online.

Personel kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir itu meninggalkan utang sekitar Rp 819 juta sebelum bunuh diri.

“Saya ingin kembali menekankan bahwa Indonesia darurat judi online. Satu dari sekian banyak orang, terutama kasus terkini, bahwa kabar seorang perwira TNI buruh diri diduga terlilit utang karena judi online,” kata Budi Arie dalam konferensi pers, Jumat (24/5/2024).

Baca juga: Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Pemerintah turut prihatin atas peristiwa meninggalnya Anggota TNI akibat permainan judi online itu.

Oleh sebab itu, Kementerian Kominfo terus bekerja cepat untuk memberantas judi online tersebut.

“Tentu saja kita prihatin dan turut berduka atas kejadian tersebut. Untuk itu, kita harus gercep, gerak cepat,” kata Budi Arie.

“Tentu upaya yang ada memerlukan pola operasi lintas kementerian, lembaga serta membutuhkan dukungan dari para tokoh dan seluruh komponen masyarakat,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Budi pun menegaskan akan menindak platform digital yang masih mempromosikan judi online.

Baca juga: Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Diketahui, Eko tewas di daerah operasi karena bunuh diri pada Sabtu (27/4/2024).

Hasil penyelidikan dari Marinir TNI AL, Eko tewas setelah melepaskan tembakan dari kepala sebelah kanan tembus kepala kiri atas.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah perlu bersikap lebih keras dalam memberantas judi online. Pasalnya efek judi online tidak hanya memicu tindakan kriminal tetapi juga gangguan psikis bagi para pelakunya.

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo setidaknya telah merawat inap kurang lebih 100 orang karena kecanduan judi online. Sementara itu, jumlah pasien yang menjalani rawat jalan angkanya bisa dua kali lipat dibandingkan dengan pasien rawat inap.

"Jadi kalau misalnya kita berangkat dari scope kecil kemudian kita nasionalisasikan di scope besar Indonesia, tentu angkanya itu akan kita temukan berlipat-lipat jauh lebih besar. Dan kalau ditanyakan apakah ini dari daerah urban saja, jawabannya tidak," kata Kepala Divisi Psikiatri RSCM Jakarta, Kristiana Siste Kurniasanti dalam acara Mengenal Adiksi Perilaku Judi Online yang digelar PB IDI belum lama ini.

Dalam catatan Bisnis, tekanan psikis akibat judi online memicu tindakan-tindakan nekat para pelakunya. Di Mataram, Nusa Tenggara Barat, misalnya, seorang pria nekat bunuh diri. Pria berinisial KA itu diduga terlilit utang karena kecanduan judi online.

Kasus lain terjadi di Ogan Ilir Sumatra Selatan, seorang suami nekat mengakhiri hidupnya karena ditegur istri karena kecanduan judi online. Kasus kematian karena judi online juga menimpa anggota TNI Lettu Laut Eko Damara (30). Dia meninggalkan utang sebanyak Rp 819 juta sebelum bunuh diri.

Selain bunuh diri, belum lama ini seorang ayah berinisial RA (36) tega menjual bayinya yang masih berusia 11 bulan dengan harga Rp15 juta. Uang hasil penjualan anak kandungnya sendiri itu digunakan untuk main judi online.

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan menyebut terdapat 8,8 juta masyarakat Indonesia yang bermain judi online. Angka tersebut mencakup 80.000 anak dibawah umur yang bermain judi online.

Budi menjelaskan sampai dengan saat ini pemerintah mencatat pemain judi online di dalam negeri mencapai angka 8 juta orang. Dari angka tersebut, Budi menyebut mayoritas pemain judi online adalah masyarakat yang berada di kalangan menengah kebawah.

“Pemainnya kurang lebih 8,8 juta masyarakat Indonesia, yang mayoritas para pemainnya adalah kelas menengah ke bawah,” kata Budi saat konferensi pers di Komdigi, Kamis (21/11/2024).

Tak hanya kalangan menengah kebawah, Budi mencatat ada sekitar 97 ribu anggota TNI dan Polri yang bermain judi online. Pemerintah, kata Budi juga mencatat juta pegawai swasta yang bermain judi online.

Lebih lanjut, Budi pun menyampaikan bahwa pemerintah menemukan ada sekitar 80 ribu anak dibawah usia 10 tahun yang bermain judi online.“Dan angka ini diprediksi akan terus bertambah jika kita tidak melakukan upaya massif di dalam memberantas judi online,” ujarnya.

Di sisi lain, Budi menuturkan bahwa saat ini judi online di Indonesia cukup meresahkan. Bukan hanya meresahkan, Budi menilai kondisi judi online di Indonesia sudah darurat.

Apalagi, Budi mencatat bahwa perputaran uang judi online di Indonesia mencapai Rp900 triliun pada tahun 2024. "Bapak presiden pada beberapa kesempatan telah menyampaikan perputaran judi online di Indonesia ini telah capai kurang lebih Rp900 triliun di tahun 2024,” ucap Budi